Sial...! Kenapa menangis ketika aku pikirkan?
Malah tidak mau berhenti lagi..
Apa yang terjadi pada diriku?
Aku tidak merasakan sakit hati atau apapun, tapi kenapa air mata ini tidak mau berhenti?
Jika dipikirkan saja malah menangis, dipikirkan tambahdalam malah menangis deras lagi.
Apa karena aku tidak jujur pada diriku sendiri?
Apa karena aku takut terluka lagi?
Tapi aku lakukan itu semua agar dia baik-baik saja. Agar dia tidak terluka lagi dan menangis lagi.
Mencoba bersikap sebiasa mungkin agar dia tidak menderita lagi.
Ternyata seperti ini ya yang terjadi dulu jauh sebelum bertemu dengannya. Mungkin situasinya berbeda tapi
ya pasti tetap sama jika dianggap serius. Sepertinya sekarang diriku sudah sama dengan sahabatku dulu. Sahabat? mungkin lebih tepat dinamakan mantan sahabat. Hanya gara-gara hal yang menurutku sangat kecil, akhirnya aku ditinggalkan. Ya,, ditinggalkan...
Beribu-ribu maaf aku ungkapkan secara langsung dan tidak langsung pun ditolak dengan baik, dicuekin dan dijauhin.. Sampai aku pun menyerah untuknya dan hidup dalam duniaku sendiri.
Dimanfaatkan dan ditindas. Mungkin karena aku terlihat sangat bodoh dan idiot.
Sakitt... Sampai sekarang pun ketika mengingat hal ini aku menangis lagi. Luka yang tidak akan pernah sembuh sampai kapan pun.
Bodoh! ya itu kata yang tepat untukku. Begitulah kalau tidak mendengarkan nasihat orang tua setelah kejadian itu.
Beginilah kata beliau, "Janganlah memiliki sahabat baik, karena kalau ada sahabat baik nanti kamu yang akan susah".
Kira-kira seperti itulah kata beliau kepadaku. Apabila dipikirkan baik-baik emmang ada benarnya juga dan baru sekarang aku menyadarinya. Hal itu sudah terlambat..
Aku merasa ini merupakan hukumanku juga dan sekarang aku sedang mengalaminya. Namun bukan aku yang tersakiti lagi. Tapi aku yang berperan sebagai pengganti mantan sahabatku di sini.
Apakah benar aku akan menjadi seperti dia?
Apakah aku harus menjadi seperti itu?
Aku tidak bisa mengira jika aku berubah menjadi seperti mantan sahabatku itu. Mungkin satu kata yang tepat jika aku berubah seperti mantan sahabatku, yaitu Kejam. Nampaknya dulu dia telah membuang perasaan kasihannya untukku. Oleh sebab itu,aku sudah tidak bisa dimaafkannya lagi. Tapi aku memang merasa salah atas perbuatanku padanya. Seharusnya aku tidak melakukan hal tidak jelas itu tapi secara logika itu hanya membuat seseorang marah dalam jangka waktu pendek saja. Entahlah jika aku difitnah atau sebagainya. Aku tidka peduli lagi. Aku sudah terluka dan tidak akan bisa sembuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar